Diperingati Setiap Tanggal 5 Juli, Hari Bank Indonesia Bukan HUT BI, Cek Fakta Sejarahnya - Mytips.id

Diperingati Setiap Tanggal 5 Juli, Hari Bank Indonesia Bukan HUT BI, Cek Fakta Sejarahnya


Mytips.id - Setiap tanggal 5 Juli, Indonesia memperingati Hari Bank Indonesia. Hal ini sesuai dengan Pasal 23D UUD 1944 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia yang merupakan bank sentral RI.

Namun, tanggal 5 Juli yang diperingati sebagai Hari Bank Indonesia bukanlah HUT atau hari lahirnya Bank Indonesia.

Hari Ulang Tahun Bank Indonesia jatuh pada tanggal 1 Juli yang sejarahnya berawal dari pengesahan Bank Indonesia sebagai bank sentral oleh pemerintah RI melalui undang-undang pada 1 Juli 1953 bersamaan dengan nasionalisasi De Javasche Bank (DJB).

Lalu bagaimana tanggal 5 Juli bisa diperingati sebagai Hari Bank Indonesia? simak sejarah dan fakta berikut ini.

De Javasche Bank (DJB) cikal bank sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia

1. De Javanesche Bank (DJB) adalah cikal bank sentral di Indonesia.

Pada era pemerintahan Hindia Belanda, tahun 1746 didirikanlah Bank Courant en Bank Van Leening sebagai bank pertama yang menunjang kegaiatan perdagangan.

Bank ini memberikan pinjaman dengan jaminan emas, perhiasan, dan barang berharga. Namun, pada tahun 1818 terjadi krisis keuangan yang membuat bank ini ditutup.

Kemudian pada tahun 1828, pemerintah Hindia Belanda mendirikan De Javanesche Bank (DJB) yang menjadi cikal bank sentral yaitu Bank Indonesia.

Diketahui pula bahwa DJB selama didirikan telah berhasil membuka 16 cabang di berbagai wilayah di Indonesia dan dua kantor perwakilan di luar negeri yaitu Amsterdam dan New York.

Belanda kala itu juga memberikan hak istimewa kepada DJB  sebagai bank sirkulasi yang di mana DJB bisa mencetak dang mengedarkan uang Gulden di wilayah Hindia Belanda.

Namun, pada tahun 1942, DJB dilikuidasi oleh Jepang karena pemerintah Jepang menguasai Indonesia. Tugas DJB sebagai bank sirkulasi digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG) yang saat itu juga mengedarkan mata uang yang dicetak oleh Jepang.

Jepang akhirnya kalah perang dari Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya pada tahun 1945. Kemudian, disusul dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. 

Belum lama merdeka, Belanda melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA) kembali ingin menguasai Indonesia dengan membonceng pasukan Sekutu .

Belanda merebut  kembali Nanpo Kaihatsu Ginko dan mengganti namanya kembali menjadi De Javasche Bank. 

Lantaran, DJB sudah dikuasai kembali oleh Belanda, maka pemerintah RI secara darurat membentuk bank sentral sendiri.

2. Tanggal 5 Juli adalah momentum bank pertama di Indonesia didirikan.

Setelah Agresi Militer Belanda I, DJB yang sudah dikuasai kembali oleh Belanda berhasil membuka kembali kantor-kantor cabangnya di berbagai daerah. 

Lantaran hal ini, pemerintah RI mengeluarkan undang-undang darurat mengenai pendirian Bank Nasional Indonesia (BNI) pada 5 Juli 1946 sebagai bank sentral milik Indonesia sendiri setelah merdeka.

BNI menjadi Bank pertama di Indonesia.

3. BNI menjadi Bank pertama di Indonesia.

BNI menjadi bank pertama milik pemerintah Indonesia setelah kemerdekaan. Berdirinya BNI didahului dengan pembentukan Yayasan Pusat Bank Indonesia yang akhirnya dilebur menjadi satu pada tanggal 5 Juli 1946.

Momentum inilah yang membuat tanggal 5 Juli ditetapkan dan diperingati sebagai Hari Bank Indonesia.

Di tanggal yang sama itu pula pemerintah RI juga menetapkan Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank sirkulasi dan menerbitkan uang dengan nama Oeang Republik Indonesia (ORI). 

Hal ini sesuai dengan mandat UUD 45 pasal 23 yang mengatakan, "Berhubung dengan itu kedudukan Bank Indonesia yang akan mengeluarkan dan mengatur peredaran uang kertas ditetapkan dengan Undang-undang".

BNI juga menjadi bank pertama yang mengedarkan alat pembayaran pertama kali milik pemerintah Indonesia, yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI) pada 30 Oktober 1946.

Namun keinginan pemerintah RI menjadikan BNI sebagai bank sirkulasi atau bank sentral terhambat karena situasi darurat perang.

Terlebih lagi saat itu Indonesia sulit mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari negara-negara lain. 

Namun pada tanggal18 Desember 1948 terjadi Agresi Militer Belanda II di ibu kota Indonesia saat itu, Yogyakarta  yang memicu Serangan Umum 1 Maret 1949.

Serangan inilah yang akhirnya membuka mata dunia bahwa Indonesia masih melawan dan merdeka meskipun beberapa pemimpin pemeritah Indonesia ditawan oleh Belanda dan memicu desakan dari PBB kepada Belanda.

DJB dinasionalisasi  menjadi bank sentral yaitu BI

4. DJB dinasionalisasi  menjadi bank sentral yaitu BI.

Desakan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dunia internasional membuat Belanda terpaksa bersedia menggelar Konferensi Meja Bundar (KMB) bersama Indonesia di Den Haag yang akhirnya disepakati pada 2 November 1949.

Selain menghasilkan pengakuan kedaulatan oleh Belanda kepada Indonesia, KMB juga menetapkan bahwa De Javasche Bank (DJB) akan menjadi bank sentral bagi negara Indonesia. 

Pada 10 April 1953, parlemen menyetujui usulan nasionalisasi DJB menjadi Bank Indonesia (BI). Di tanggal yang sama, Presiden Soekarno juga menerbitkan surat keputusan mengenai peresmian BI sebagai bank sirkulasi atau bank sentral Indonesia pada 10 April 1953.

Pada 1 Juli 1953, Bank Indonesia diakui secara resmi dan mendapatkan mandat sebagai bank sentral berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia yang menggantikan DJB Wet Tahun 1922.

Tanggal 1 Juli 1953 inilah di mana DJB resmi disahkan sebagai bank sirkulasi atau bank sentral Indonesia akhirnya diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Bank Indonesia.

5. KMB dan Pemerintah Indonesia mengubah fungsi BNI sebagai bank umum.

Dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949, Pemerintah Indonesia dan Belanda, juga memutuskan untuk mengubah fungsi Bank Negara Indonesia (BNI) dari bank sentral  atau sirkulasi menjadi bank umum. 

Bank BNI mulai mengarahkan usahanya untuk pembangunan ekonomi, sedangkan Bank Indonesia yang pada waktu itu bernama De Javasche Bank ditetapkan sebagai bank sentral.

BNI ditetapkan sebagai bank umum sejak 1955 dan berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Itulah fakta dan sejarah Hari Bank Indonesia yang sebenarnya berbeda dengan HUT Bank Indonesia.***

Posting Komentar